Sekolah merupakan tempat belajar dan menuntut ilmu bagi semua orang.
Mulai dari kalangan balita hingga dewasa semuanya pasti pernah merasakan
manisnya duduk hangat dan belajar ria bersama teman dan guru di
sekolah. Nah berbicara tentang sekolah, pastinya kita mengenal suatu
aturan yang harus ditaati oleh setiap siswanya. Mulai dari berperilaku
baik hingga tidak boleh melakukan hal-hal buruk yang dilarang sekolah.
Jika seorang murid melakukan kesalahan atau melanggar peraturan biasanya
pihak sekolah akan memberikan hukuman. Mulai dari hukuman ringan berupa
teguran hingga hukuman skorsing dimana kesalahan yang dilakukan
terbilang besar. Hukuman dianggap sebagai pelajaran agar seseorang jera
dan tidak mengulangi kesalahannya. Namun apa jadinya jika hukuman yang diberikan oleh pihak sekolah terbilang sangat ekstrim dan keja, bahkan telah memberikan trauma yang besar pada siswanya.
![Lima Hukuman Sekolah Paling Kejam di Dunia Lima Hukuman Sekolah Paling Kejam di Dunia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqQAeIFcDtwd0_rq5-I1I87udVkhuFVsig4zO5xBGHsFMIRLqXUkOudskzJ3SNdGHQKgG6JP3sYuDFVsAU8cNa1iSQT8OcZ2fnYDhwZ1UOW4G1nxOqHKgvPYhAhp3y0JaQ7nBI-Abu6i7-/s400/hukuman+sekolah.jpg)
Sekolah Mengatur Pesta Perpisahan Palsu
Sebuah sekolah di Missisipi mengadakan sebuah pesta perpisahan palsu
untuk pasangan lesbian. Awalnya, seorang murid perempuan menuntut pihak
sekolah karena ia tidak diperbolehkan mengenakan tuxedo dan membawa sang
kekasih ke acara tersebut. Karena hal ini, McMillen dan sang kekasih
mengancam akan membuat acara sekolahnya berantakan. Ancaman ini memicu
reaksi seluruh sekolah.
Setelah mengadakan diskusi, akhirnya sekolah memperbolehkan McMillen
untuk hadir. Acara pesta perpisahan yang berikutnya ini akan
diselenggarakan oleh teman-teman kelasnya. Tetapi ternyata ia diundang
ke acara malam perpisahan palsu yang sengaja diatur untuk dirinya sebagai tanda hukuman bagi mereka,
sang kekasih dan lima orang murid dengan keterbelakangan mental
lainnya. Karena hal ini, pihak sekolah dituntut McMillen sebesar $
35,000 atau sekitar Rp. 416 juta.
Menghina Anak Autis
Seorang anak yang didiagnosa mengidap autis dikeluarkan dari kelas oleh
gurunya. Alex Barton, nama murid ini dihukum karena lupa membawa tas dan
pekerjaan rumahnya. Awalnya ia dipanggil oleh gurunya ke kantor, tetapi
akhirnya si guru berubah pikiran dan menyuruh Alex kembali ke kelasnya.
Sebelumnya, sang guru yang bernama Wendy Portillo mengadakan diskusi
kelas tentang apa yang tidak disukai oleh seluruh anggota kelas terhadap
Alex. Saat Alex kembali dari ruang guru, diskusi masih berlangsung.
Si Alex yang malang ini duduk di kursinya dan mendengarkan sementara
seluruh kelas sedang mendiskusikan kekurangannya. Bahkan, sang guru
secara langsung mengatakan bahwa ia membenci Alex. Sungguh sebuah
perbuatan yang tidak terpuji!
Memotong Rambut Dengan Paksa
Suatu pagi, seorang murid bernama Lamaya Cammon duduk di kelasnya dan
asyik bermain dengan manik-manik di kepangan rambutnya. Rupanya, sang
guru merasa terganggu melihatnya. Akhirnya, Lamaya dipanggil maju ke
depan kelas kemudian tak disangka-sangka sang guru mengambil sebuah
gunting dan memotong kepangan rambut gadis itu dengan paksa.
Lamaya membela diri dengan mengatakan bahwa memainkan rambutnya sendiri
tidak akan mengganggu orang lain. Tetapi gurunya tidak berpendapat
demikian. Dengan rasa malu, gadis berusia 7 tahun ini menangis dan
pulang ke rumah. Belakangan diketahui bahwa sang guru sedang depresi
terhadap pekerjaannya.
Makan di Lantai
Tidak ada gunanya menyesali makanan yang telah jatuh di lantai bukan?
Tapi, pernyataan ini rupanya tidak berlaku di sebuah SD di New Jersey,
Amerika Serikat. Di tahun 2009, seorang murid kelas 5 dihukum makan di
lantai sebagai hukuman karena menumpahkan sebotol air minum saat ia
mengisinya.
Sebagai hukuman atas kecerobohannya, murid ini hanya diberi selembar
kertas sebagai alas makannya dari lantai kafetaria yang kotor. Staf
sekolah juga mengancam murid tersebut jika ia berani mengatakan apa yang
dialaminya ke masyarakat. Duh, kejamnya.
Bergandengan Tangan Dengan Musuh
Biasanya, jika ada dua orang murid bertengkar di sekolah, mereka akan
diskors. Tetapi, di sebuah sekolah di Arizona, Amerika Serikat, dua
pelajar yang bertengkar ini dibuat malu seumur hidupnya dengan dipaksa
bergandengan tangan dengan musuhnya!
0 comments:
Post a Comment