Sebagai sebuah destinasi modern, dewasa ini kota selalu di fungsikan
sebagai pusat aktivitas manusia sehari-hari. Baik untuk kegiatan
perdagangan, ekonomi, perbankan, hiburan, pendidikan, atau sekadar
sebagai tempat tinggal yang layak huni. Dengan segala fasilitas yang
memadai serta insfrasturktur yang sudah dijamin tak heran jika banyak
orang bermigrasi dari desa ke kota untuk mencari penghidupan yang layak.
Apalagi saat ini dengan teknologi super canggih, banyak kota yang sudah
mencanangkan program kota pintar dimana suatu kota bisa terhubung dengan
internet. Namun tahukah Anda? Karena berbagai alasan, ternyata ada
beberapa kota di dunia yang harus dianggap mati dan tidak boleh di
tinggali.
Padahal jika melihat letak serta ekonomi di kota tersebut sangatlah
menjanjikan, namun karena alasan itu pulalah kota-kota ini harus di
kosongkan. Kini kota-kota dibawah ini dianggap sebagai kota mati yang
terbengkalai, tidak ada penghuni di dalamnya. Mau tahu kota mana sajakah
itu?
Hashima Island (Gunkanjima), Jepang
Pulau ini adalah salah satu di antara 505 pulau tak berpenghuni di
Prefektur Nagasaki Jepang sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Tempat ini
dikenal sebagai “Gunkan-jima” atau Battleship Island karena dinding
laut yang tinggi. Kota Hashima dibangun pada tahun 1890 ketika sebuah
perusahaan bernama Mitsubishi membeli pulau tersebut dan memulai proyek
untuk mendapatkan batubara dari dasar laut.
Hal ini menarik banyak perhatian dan pada tahun 1916 pihak perusahaan
dipaksa untuk membangun bangunan beton pertama paling besar di jepang di
pulau itu. Sebuah blok dibangun untuk melindungi mereka dari badai.
Pada tahun 1959, populasi telah meningkat dan kepadatan mencapai 835
orang per hektar untuk seluruh pulau (1.391 per hektar untuk daerah
perumahan) salah satu kepadatan penduduk tertinggi yang pernah tercatat
di seluruh dunia.
Minyak bumi menggantikan batubara di Jepang pada 1960-an, tambang batu
bara mulai ditutup di seluruh negeri. Pada tahun 1974 Mitsubishi secara
resmi mengumumkan penutupan tambang dan tempat ini kosong sampai hari
ini. Pulau ini adalah lokasi untuk film tahun 2003 ‘Battle Royale II’
dan menginspirasi video game Asia populer “Killer7”.
Kowloon Walled City, Hong Kong
Tidak jelas betul mengapa Kowloon Walled City di Hongkong ini bisa
menjadi kota mati sejak tahun 1994. Tetapi, diindikasikan karena kota
ini terlalu tidak manusiawi karena hanya memiliki luas 6,5 hektar tetapi
ditinggali oleh lebih dari 33 ribu orang. Meskipun telah menjadi kota
mati, kabarnya saat ini Kowloon Walled City telah menjadi sarang
kejahatan dan dikendalikan oleh Triad, organisasi mafia yang cukup besar
di Hong Kong.
Kota Mati Centralia, Pennsylvania, AS
![Kota Mati Paling Menyeramkan di Dunia Kota Mati Paling Menyeramkan di Dunia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglg_skmvKpwVzQiQA3s7TaObZqzRzrryzQNdHD9tOSkE1n6Kan5nbnH1C7tkUL_VZdWVB8y9HiZrtWZdNziFcZDhM0fsiHGIMqxZ5M9X-8Ux2WfmMTiXJFU6tUDN7tX5R8Zn_Y-nZkamXu/s400/Centralia%252C+Pennsylvania%252C+AS.jpg)
Centralia bisa dibilang merupakan kota mati di amerika, Bahkan saking seramnya, kota ini dijuluki sebagai 'kota hantu yang
modern'. Centralia awalnya memiliki fasilitas yang lengkap, termasuk 7
gereja dan 26 salon. Kegiatan ekonomi utama kota ini adalah
pertambangan. Kota ini akhirnya ditinggalkan sejak terjadi kebakaran
hebat di areal tambang tahun 1962.
Humberstone and Santa Laura Saltpeter Works, Chile
Humberstone and Santa Laura Saltpeter Works awalnya merupakan kilang
nitrogen di Chili bagian utara yang didirikan pada tahun 1872 oleh
Guillermo Wendell Nitrat Ekstraksi Company. Kota ini menjalankan
kegiatannya seperti biasa sampai kemudian Depresi Besar tahun 1929
menghancurkan semuanya. Kota ini akhirnya benar-benar ditinggalkan tahun
1960.
Kota Mati Kolmanskop, Namibia
![Kota Mati Paling Menyeramkan di Dunia Kota Mati Paling Menyeramkan di Dunia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRA7B0cajZOs_UsWPYlyvppR5fiLRRvdAHVhrZhwSodl_hjaXdORPm38_mBWb8L4uxEObFOdFWSSPe8Oy_c3Qm0K4CQWLaRbvF63vjdj-INy76a5znN7Dh8mDM1F9vYhCvIhcRgoTqpR1I/s400/KOLMANSKOP+%2528NAMIBIA%2529.jpg)
Dulunya, sebuah kota yang berjarak hanya beberapa kilometer dari
pelabuhan Luderitz di selatan Namibia ini hanyalah kota kecil yang tak
tersentuh teknologi sedikit pun. Kota bernama Kolamnskop ini sering
menjadi tempat singgah sementara para supir truk yang bertugas
mengirimkan barang.
Namun, keadaan tersebut langsung berubah ketika seorang pekerja kereta
api asal Jerman, Zacharias Lewala, secara tak sengaja menemukan berlian
yang bertumpuk diantara pasir-pasir di sepanjang gurun Namib pada tahun
1908.
Berita penemuan berlian tersebut dengan cepat menyebar dan membuat warga
sekitar berbondong-bondong mendatangi gurun Namib. Mereka lantas
mengeruk habis kandungan berlian yang ada di dalamnya. Hal tersebut
terus terjadi hingga 50 tahun kemudian.
Hasil kerukan tersebut lantas membuat warga sekitar menjadi sangat kaya
hingga akhirnya mereka pun mampu membangun banyak infrastruktur seperti
sekolah, rumah sakit, kasino, bahkan tempat tinggal mewah nan elegan.
Sayangnya pasca terjadinya Perang Dunia I, perekonomian mulai mengalami
krisis. Hal tersebut semakin diperparah karena kandungan berlian yang
tersimpan di gurun Namib berangsur-angsur mulai habis.
Kondisi tersebut membuat warga sekitar nampak kebingungan hingga secara
perlahan sebagian besar dari mereka mulai meninggalkan Kolmanskop untuk
mencari penghidupan yang lebih layak.
Malang, suatu ketika badai pasir tiba-tiba menghantam Kolmanskop hingga
berkali-kali dan membuat sebagian kecil warga yang masih bertahan di
sini tewas tenggelam diantara gundukan pasir yang menjulang tinggi.
Mereka tewas bersama dengan rumah megahnya yang kini telah tertimbun
pasir hingga membuatnya hanya terlihat di bagian atapnya saja.
Kota Mati Prypiat, Ukraina
Bencana nuklir Chernobyl di Ukraina ternyata telah menyisakan sebuah
kota mati yang memiliki kondisi begitu mengenaskan. Pasca terjadinya
bencana yang menelan hampir 50.000 korban jiwa tersebut, Prypiat sebuah
kota yang menjadi tempat tinggal para pekerja nuklir Chernobyl harus
mengalami kerusakan yang sangat parah.
Apartemen, kolam renang, dan beberapa bangunan lainnya harus hancur
berkeping-keping akibat terjadinya bencana Chernobyl. Bahkan orang-orang
yang menempati Prypiat sebelumnya pun harus rela membiarkan arsip,
mainan anak-anak, hingga barang-barang berharga mereka lainnya
terbengkai begitu saja akibat kontaminasi nuklir.
Mereka hanya boleh mengambil beberapa arsip penting, buku serta pakaian
yang tidak terkontaminasi oleh nuklir. Lambat laun, mereka pun
meninggalkan Prypiat dan membiarkan bangunan-bangunan yang ada di sana
bocor dan tak terawat begitu saja sehingga membuat pemandangan Prypiat
begitu mengerikan.
Kota Mati San Zhi, Taiwan
Kota Shan Zhi pada awalnya dibangun untuk orang-orang kaya di Taiwan
bagian utara. Namun setelah banyaknya kejadian kecelakaan fatal selama
pembangunannya ditambah dengan kurangnya biaya maka proyek tersebut
dihentikan pembangunannya. Rumor di tempat ini adalah banyaknya hantu
dari orang-orang yang meninggal akibat pekerjaan proyek tersebut
sehingga tempat ini dikatakan
Kota Mati Kadykchan, Rusia
Kadykchan adalah salah satu dari banyak kota kecil di Rusia yang
ditinggal penduduknya ketika Uni Soviet runtuh. Warga terpaksa pindah
untuk mendapatkan akses ke layanan seperti air mengalir, sekolah dan
perawatan medis. Negara memindahkan mereka keluar selama dua minggu dan
mereka dibawa ke kota-kota lain dan dilengkapi dengan perumahan baru.
Dulu sebelum di kosongkan kota mati ini dikenal sebagai kota
pertambangan timah dari 12.000 orang, sekarang kota ini sekarang sepi.
warga meninggalkan barang-barang mereka di belakang di rumah mereka,
sehingga Anda sekarang dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan
benda-benda lain di seluruh kota kosong.
0 comments:
Post a Comment